Biografi
Kehidupan Pribadi Achmad Zaky
achmad zaky doc. juproni.com
Achmad
Zaky lahir di Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986, umur 33 tahun. pendiri sekaligus ceo
dari situs e-commerce bukalapak.com .Kesuksesan yang didapatkan Ahmad Zaky tentu tidak datang dalam sekejap.
Banyak proses naik turun yang harus dilewati.
Mulai
dari melamar pekerjaan ditolak, jualan mie ayam yang bangkrut hingga buka
software yang gagal total. Ia mencoba lagi dan membuka usaha baru, buka
lapak.com namanya. Ia pun sukses bersama lapak barunya ini pada usia 25 tahun.
Itulah
sosok Achmad Zaky. Menurutnya, meraih sukses bukanlah semudah membalikkan
telapak tangan. Perlu perjuangan, kesabaran, keberanian menanggung risiko, dan
mengikuti perkembangan zaman.
pendidikan
Zaky mulai
mengenal dunia teknologi sejak sekolah dasar. Pada tahun 1997, salah satu paman
Zaky membelikan sebuah komputer dan buku-buku yang berhubungan dengan
pemrograman. Ia tumbuh bersama komputer dan buku-buku tersebut.
Ketika mengenyam
pendidikan di SMA Negeri 1 Solo, dia mendapat kesempatan untuk mewakili
sekolahnya di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang komputer dan menang
hingga tingkat nasional.
Pada tahun 2004,
Zaky melanjutkan studinya di jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi
Bandung. Di bidang akademis, Zaky sempat mendapat IPK 4.00 di tahun
pertama dan lulus dengan predikat cumlaude.
Zaky sempat
meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika
Serikat selama dua bulan pada tahun 2008. Selain itu, ia juga pernah mewakili
ITB dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009.
awal karir
Berawal dari
tahun 2010 dengan modal seadanya, Bukalapak kini memiliki ratusan pegawai dan
menjadi salah satu tujuan utama bagi yang ingin belanja maupun jualan online.
Dulu, pria berusia 32 tahun itu harus berusaha keras agar ada yang mau gabung
jualan di Bukalapak.
Saat awal-awal
berdiri, tak ada sama sekali yang mau mengakses Bukalapak. Para pelaku UKM yang
jadi target Bukalapak pun disebut Zaky tak sudi ikut bergabung. "99% UKM
menolak. Tapi namanya entreprenuer, tekad kami bulat. Teknologi harus dimanfaatkan
oleh UKM," ujarnya.
Garasi kecil
menjadi awal kantor Bukalapak. "Waktu kami dari pagi sampai tengah malam
habis untuk mengajak berbagai kalangan usaha untuk bergabung Bukalapak.
Seringkali kami tidur di garasi kecil kami di bilangan Haji Nawi, Jakarta
Selatan," kisah Zaky.
"Weekend
kami pun diisi dengan membangun Bukalapak, kadang refreshing sebentar ke Pondok
Indah Mall, walau cuma bisa lihat-lihat saja, setelah itu balik ke
garasi," tuturnya di blog Bukalapak.
Zaky lahir di
Sragen pada 24 Agustus 1986. Meski lahir di desa, ia bersyukur orang tuanya
mementingkan pendidikan hingga lulus kuliah dari ITB. Di kampus itu, Zaky gemar
mengutak atik software, bahkan pernah mendapatkan proyek membuat software
quickcount.
"Setelah
lulus, saya sejenak pulang kampung. Saya mengamati banyak sekali tetangga saya
di kampung yang memiliki usaha kecil, tapi pendapatannya masih sama dengan
belasan tahun sebelumnya, padahal ada inflasi," Zaky menceritakan soal
inspirasi berdirinya Bukalapak.
Pendiri Bukalapak,
Achmad Zaky. Foto: dok. Bukalapak
"lnilah yang menjadi inspirasi awal pembuatan software lanjutan ini,
bagaimana software bisa membuka kesempatan bagi usaha-usaha kecil seperti
tetangga saya dan jutaan usaha kecil lainnya, untuk melebarkan sayap dan
berkembang lebih besar lagi," paparnya tahun lalu, saat memberikan kuliah
umum di ITB.
"Perjalanan barupun
dimulai, saya mencari nama dan domain. Dari ratusan nama yang saya daftar,
terpilihlah Bukalapak. Selain harganya murah 90 ribu, nama ini menggambarkan
misi software ini, bahwa siapapun bisa semudah menggelar tikar atau lapak
dengan software. Siapapun bisa berbisnis dan menjadi besar lewat
internet," tutur Zaky.
referensi : wikipedia.com , viva.co.id , juproni.com
Biografi
Kehidupan Pribadi Achmad Zaky
Achmad
Zaky lahir di Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986, umur 33 tahun. pendiri sekaligus ceo
dari situs e-commerce bukalapak.com .Kesuksesan yang didapatkan Ahmad Zaky tentu tidak datang dalam sekejap.
Banyak proses naik turun yang harus dilewati.
Mulai
dari melamar pekerjaan ditolak, jualan mie ayam yang bangkrut hingga buka
software yang gagal total. Ia mencoba lagi dan membuka usaha baru, buka
lapak.com namanya. Ia pun sukses bersama lapak barunya ini pada usia 25 tahun.
Itulah
sosok Achmad Zaky. Menurutnya, meraih sukses bukanlah semudah membalikkan
telapak tangan. Perlu perjuangan, kesabaran, keberanian menanggung risiko, dan
mengikuti perkembangan zaman.
pendidikan
Zaky mulai
mengenal dunia teknologi sejak sekolah dasar. Pada tahun 1997, salah satu paman
Zaky membelikan sebuah komputer dan buku-buku yang berhubungan dengan
pemrograman. Ia tumbuh bersama komputer dan buku-buku tersebut.
Ketika mengenyam
pendidikan di SMA Negeri 1 Solo, dia mendapat kesempatan untuk mewakili
sekolahnya di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang komputer dan menang
hingga tingkat nasional.
Pada tahun 2004,
Zaky melanjutkan studinya di jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi
Bandung. Di bidang akademis, Zaky sempat mendapat IPK 4.00 di tahun
pertama dan lulus dengan predikat cumlaude.
Zaky sempat
meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika
Serikat selama dua bulan pada tahun 2008. Selain itu, ia juga pernah mewakili
ITB dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009.
awal karir
Berawal dari
tahun 2010 dengan modal seadanya, Bukalapak kini memiliki ratusan pegawai dan
menjadi salah satu tujuan utama bagi yang ingin belanja maupun jualan online.
Dulu, pria berusia 32 tahun itu harus berusaha keras agar ada yang mau gabung
jualan di Bukalapak.
Saat awal-awal
berdiri, tak ada sama sekali yang mau mengakses Bukalapak. Para pelaku UKM yang
jadi target Bukalapak pun disebut Zaky tak sudi ikut bergabung. "99% UKM
menolak. Tapi namanya entreprenuer, tekad kami bulat. Teknologi harus dimanfaatkan
oleh UKM," ujarnya.
Garasi kecil
menjadi awal kantor Bukalapak. "Waktu kami dari pagi sampai tengah malam
habis untuk mengajak berbagai kalangan usaha untuk bergabung Bukalapak.
Seringkali kami tidur di garasi kecil kami di bilangan Haji Nawi, Jakarta
Selatan," kisah Zaky.
"Weekend
kami pun diisi dengan membangun Bukalapak, kadang refreshing sebentar ke Pondok
Indah Mall, walau cuma bisa lihat-lihat saja, setelah itu balik ke
garasi," tuturnya di blog Bukalapak.
Zaky lahir di
Sragen pada 24 Agustus 1986. Meski lahir di desa, ia bersyukur orang tuanya
mementingkan pendidikan hingga lulus kuliah dari ITB. Di kampus itu, Zaky gemar
mengutak atik software, bahkan pernah mendapatkan proyek membuat software
quickcount.
"Setelah
lulus, saya sejenak pulang kampung. Saya mengamati banyak sekali tetangga saya
di kampung yang memiliki usaha kecil, tapi pendapatannya masih sama dengan
belasan tahun sebelumnya, padahal ada inflasi," Zaky menceritakan soal
inspirasi berdirinya Bukalapak.
"lnilah yang menjadi inspirasi awal pembuatan software lanjutan ini, bagaimana software bisa membuka kesempatan bagi usaha-usaha kecil seperti tetangga saya dan jutaan usaha kecil lainnya, untuk melebarkan sayap dan berkembang lebih besar lagi," paparnya tahun lalu, saat memberikan kuliah umum di ITB.
"Perjalanan barupun
dimulai, saya mencari nama dan domain. Dari ratusan nama yang saya daftar,
terpilihlah Bukalapak. Selain harganya murah 90 ribu, nama ini menggambarkan
misi software ini, bahwa siapapun bisa semudah menggelar tikar atau lapak
dengan software. Siapapun bisa berbisnis dan menjadi besar lewat
internet," tutur Zaky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar